Sabtu, 29 Oktober 2011

Radio Dakwah sebagai Media Pembangun Pribadi Islami bukanlah Media Pengekor

Di zaman yang serba modern ini arus informasi tidak bisa terbendung lagi. Segala jenis berita menghiasi koran, televisi, radio, dan majalah setiap hari. Dari pencurian ayam sampai korupsi, dari kalangan masyarakat kecil hingga konglomerat, dari yang islami sampai liberal yang kebablasan. Semua itu terjadi tidak terlepas dari peran penting sebuah media. Media di tengah – tengah masyarakat bak pisau bermata dua. Ketika satu media saja memuat informasi yang menyimpang, entah berapa ribu orang yang akan terjerumus dalam pemahaman yang menyesatkan. Begitu pula sebaliknya, satu hal positif disampaikan seribu orang menuai manfaat. Melihat begitu luar biasanya pengaruh media di masyarakat kita, maka hal ini membuka lahan emas untuk berdakwah. Media dakwah bisa dikatakan sebagai media pendidikan islami. Melalui peran media dakwah, nilai – nilai islam akan tersampaikan kepada orang-orang dalam cakupan yang lebih luas. Di manapun , kapan pun dan bahkan siapa pun bisa menikmatinya, tidak terbatas waktu dan tempat. Hal ini sangat mendukung dakwah islam untuk tersebar di seluruh pelosok negeri. Media dakwah bukanlah media yang mengikuti selera masyarakat tetapi media yang membentuk selera masyarakat. Tidaklah bisa dikatakan suatu media dakwah kalau media itu masih terus mengekor setiap keinginan masyarakat yang bertentangan dengan visinya yaitu nilai-nilai islam itu sendiri. Media dakwah harus berani tampil beda dengan visi dan misi yang jelas demi tersebarnya ajaran islam di muka bumi ini. Sekarang ini dengan mudah kita bisa menemukan media dakwah islami di lingkungan kita baik berbentuk media cetak ataupun media elektronik. Kita bisa jumpai banyak majalah-majalah, situs website yang islami bahkan radio dan televisi yang mengusung visi dakwah pun sudah ada. Rubrik maupun acara dari media dakwah tersebut sarat dengan ilmu din yang sangat bermanfaat untuk memperluas cakrawala keilmuan islam kita. Melalui media dakwah ini pula, kita ibarat murid yang sedang bersekolah. Kita mendapatkan ilmu dan lambat laun kehidupan kita sedikit banyak telah mencerminkan ilmu yang kita dapatkan. Hal ini menunjukkan nilai – nilai islam telah terinternalisasi dalam diri kita. Dari keanekaragaman media islami yang ada, radio dakwah adalah salah satu media islami yang paling dekat dengan objek dakwah dan keberadaannya sudah makin bertambah saat ini dengan visi dan misi membangun kepribadian umat. Radio memiliki keunggulan dalam perannya sebagai media dakwah, antara lain mampu menyentuh semua level masyarakat, dari level masyarakat bawah hingga masyarakat atas, dari kaum intelektual hingga orang-orang awam. Masyarakat pelosok yang tidak bisa baca-tulis pun mampu mengambil pelajaran dengan mendengarkan radio. Wilayah jangkauan yang luas mempermudah masyarakat yang tinggal di pelosok untuk tetap bisa menikmati syair islam. Harga dari barang elektronik ini yang relatif terjangkau memungkinkan masyarakat ekonomi bawah mampu membelinya. Dan yang paling penting adalah masyarakat sangat mudah memahami dakwah lewat radio karena cara penyampaiannya yang menggunakan media suara sehingga masyarakat cukup menyimak apa yang disampaikan tanpa harus membaca yang kadang sulit untuk dilakukan bagi orang-orang yang sudah lanjut usia. Dalam menjalankan misinya suatu radio dakwah memiliki peran signifikan dalam menyampaikan nilai-nilai islam yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian seorang muslim sejati sesuai dengan tuntunan sunnah Rasulullah. Radio dakwah yang baik memiliki program-program yang mencakup seluruh aspek kepribadian seorang muslim yang meliputi aqidah, ibadah, akhlak, wawasan dan kesehatan fisik. Semua program yang ada di radio dakwah masing -masing memiliki tujuan yang jelas dan bermanfaat bagi umat. Penyusunan program berdasarkan semua cakupan yang ada pada aspek kepribadian seorang muslim dari akidah sampai kesehatan fisik. Akidah adalah hal yang sangat penting bagi pribadi muslim. Banyak masyarakat kita terutama di daerah pedesaan yang masih melakukan ritual-ritual yang dapat merusak akidahnya sebagai seorang muslim. Dengan kajian-kajian tentang akidah yang disiarkan lewat radio mereka bisa tersadarkan bahwa apa yang mereka lakukan selama ini tidak sesuai dengan tuntunan agamanya. Mengingat keadaran menuntut ilmu masyarakat pedesaan apalagi di daerah terpencil yang masih kurang maka cara ini sangat praktis karena masyarakat bisa mendapatkan ilmu cukup dengan tinggal di rumah saja. Akidah yang lurus harus dibarengi dengan pengetahuan ibadah yang benar sesuai tuntunan Rasullullah saw. Ibadah sebagai aplikasi dari akidah. Bagi masyarakat yang tidak intensif mengikuti kajian, pengetahuannya tentang ibadah dan semangat menjalankan sangat kurang. Namun, dengan adanya radio dakwah akan sangat membantu semangat dan pengetahuannya bisa terpupuk. Sudah seharusnya semua aspek kepribadian dari seorang muslim terangkum semua dalam acara-acara yang ada di radio dakwah. Keberadaannya sangat dibutuhkan umat. Tetapi dalam kenyataanya tidak semua radio dakwah bisa istiqomah menjalankan misinya. Faktor utama yang menyebabkanya adalah faktor keuangan yang nanti bisa merembet ke faktor-faktor lain yang lebih komplek. Demi mempertahankan visi dan misinya radio dakwah tetap harus selektif dengan menerima iklan yang masuk, hal ini akan membuat pemasukan dari iklan yang merupakan sumber pemasukan utama dari sebuah radio tidak terlalu banyak. Selain itu masyarakat masih banyak yang belum begitu tertarik dengan program – program yang tersaji di radio dakwah, hal ini akan berdampak pada jumlah pendengarnya. Pihak-pihak yang ingin beriklan pun berfikir dua kali untuk bekerja sama dengan radio dakwah mengingat tidak semua masyarakat mendengarkan radio yang bertujuan tidak semata-mata profit-oriented ini. Faktor – faktor di atas sebagai penyebab suatu radio dakwah tidak bisa seratus persen istiqamah dengan visi dan misinya. Akhirnya demi mendapatkan pemasukan lebih dari iklan, suatu radio dakwah membuka lebih lebar kesempatan iklan dan juga menyusun acara yang digemari masyarakatnya. Jadi tidak hanya dakwah yang di usung tetapi selera yang kadang menyimpang dari visi dan misi sebagai media dakwah pun masuk. Sekali lagi ditegaskan bahwa berdakwah adalah kewajiban setiap muslim. Kita juga perlu menyadari bahwa dakwah ini adalah bukan program kita semata tetapi ini adalah program kerja dari Allah swt. Bukankah islam adalah satu-satunya agama yang diridloi-Nya? Kita tidak perlu khawatir dengan permasalahan finansial. Insya Allah, Allah akan tetap membantu selagi kita berusaha dan tetap istiqamah di jalan-Nya. Apalagi visi dan misi yang kita gencarkan adalah sebagai media dakwah, suatu hal yang sangat luhur. Permasalahan finansial bisa kita cari solusinya. Kita bisa mengemas suatu kajian menjadi acara yang menarik hati masyarakat tanpa mengesampingkan esensi dan tujuan dari dakwah itu. Selain itu adanya kesadaran dari saudara muslim yang berinfak untuk jalan dakwah akan sangat membantu lancarnya program pendidikan umat ini. Kita harus berpegang teguh pada prinsip kita karena radio dakwah sebagai pembangun kepribadian umat bukanlah media pengekor selera masyarakat tetapi media yang menjadi trend-setter bagi selera masyarakat. Sumber: www.majalah.nurhidayahsolo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar